#9 Cerpen Update

  • Wednesday 2 June 2010
  • Posted by Ivan Rahmadiawan
  • Ngumpul di

Akhir bulan iseng nulis cerpen lagi, dan berakhir dengan Senyum selebar danau Toba. Aku suka cerpen yang ini karena lebih pure dan ngalir dengan sendirinya saat nulis. Gabungan fiksi dan nyata yang sudah berhasil bikin aku menghelai nafas sepanjang jalan tol ketika baca endingnya. (monolog aja terus. Heheh) So, buat kamu yang penasaran silahkan menikmati karya terbaruku… Thx

“Hanya Sebatas Ini”

Cewek yang lagi gue deketin saat ini akhirnya bersedia untuk bantuin Projek iseng gue. Sepekan yang lalu kita sepakat untuk membuat “Blog remaja” bareng yang akan menampung liputan acara anak muda. Dia yang aktif di “jurnalistik sekolah” akan lebih aktif lagi untuk mengerjakan projek online ini, sedangkan gue akan lebih fokus untuk menulis liputan dari Team Tita. Team ?? Yahh, Tita punya tim untuk mengumpulakn materi, sedangkan gue sebagai Owner blog itu dan penulis juga. Proposal mini yang gue buat sebanyak 6 halaman juga sudah gue sebar lewat email, karena kita akan kerja online untuk menghemat waktu.

Sehari kemudia Tita ngirim SMS “Rasya, kita harus ketemuan untuk ngebahas blog itu.” Dengan semangt gue klik Replay “Yah, gimana kalu hari minggu pagi ??? sekalian kita jogging bareng. Gimana ??? mau kan ???” Hanya sedetik Tita membalas, “Boleh, ketemuan di Sunday market yah??”

“Asikkkk, akhirnya gue bisa ketemuan sama Tita juga….” Umpatan bahagia menggelegar seantero kamar kost karena pertemuan perdana.

****

Sunday Market,

Gue yang sampai duluan langsung menghampiri Tita yang datang dengan sepeda sport berwarna hitam. Dengan celana traning pendek warna krem, dan jaket Adidas lengan panjang dengan warna senada bikin gue melotot. “Anjrit, Tita lebih cantik dari profil pic yang sudah gue save di laptop. Kaki jenjang yang mulus dan bersih bikin lutut gue lemes.” batin gue sudah meracau keluar angkasa.

“Heyy…” sapanya sambil menepuk pundak gue.

Terposa sama gebetan beberapa detik bikin keringet siap mengalir ke pipa PDAM…. Cuhhhhyysss…. *najis*

Akhirnya mata gue bisa di kedipin juga setelah melotot mesum, setelah merasakan tepukan lembut tangan Tita, buru – buru gue jawab “selamat pagi Tita, Kenapa kesini pake sepeda ??” gue basa basi dan penasaran juga sih.

“Yah elahh, rumah gue dekat aja kok dari sini… Gue lebih enak pake sepeda sih kalu jaraknya deket.” Jawabnya kalem.

Selama Tita menjelaskan rumah, sepeda, dan pertanya ini itu, gue cuma bisa pandangi mata sama gerakkan bibir tipisnya, dua organ tubuh yang bikin gue meleran seketika. “Ohhh, bibirnya kaya kiwi, lembut dan aughhh” entah apa yang gue bayangi…

Sangking keasikan ngobrol, kita malah lupa kalu niat awal mau lari pagi. Tita yang lebih semangat untuk Ngebahas projek baru bikin gue makin rajin ngeliatin gaya dia bicara. (bibir yang beradu dengan lidah dan gigi putihnya, bikin gue lebih banyak Istighfar)

“Res, kita jadi lari nggak sih ?? kok keasikkan ngobrol gini??? Tita teringat akan janji gue untuk jogging.

Dengan muka lesuh gue jawab, “Hahahha, iyaaa, tapi gue belum sempat sarapan. Giman kalu cari sarapan dulu baru jogging???” dengan tangan mengusap perut yang isisnya cacing semua. *najis*

“Haa ?? Bilang aja laper ??? Mending kita cari sarapan aja, sambil ngbahas projek kita lagi ???” semangat Tita untuk Blog itu sangat berkibar sekali. Salut.

Lucu sih, niat untuk olahraga, malah hilang seketika gara – gara gue sudah pasang muka “kelaparan”. Karena jaraknya tak terlalu jauh, kita jalan kaki untuk mencapai booth makanan. Jarum jam di tangan kanan gue menunjukkan baru pukul 7 pagi, tapi warga ibukota sudah bergerombol membawa lambung mereka yang kelaparan di depan kedai bubur ayam.

“Res, rame banget nieh bubur ayamnya, cari yang lain yok?”

“Gimana kalu Burger??” gue iseng kasih saran.

*10 menit kemudian*, Oh No… Sepertinya gue perlu brosur diacara Sunday Market ini, sepanjang jalan tak terlihat ada yang menjual Burger *ahhh… sinar cerah muka Tita bikin gue kelenger sihhh*, cuma ada kedai batagor yang terlihat lengah dari serbuan massa. Dari pada kelaparan kita putusin buat sarapan batagor pak Tagor… (pedagang yang sok eksis nieh)

“Batagornya dua porsi bang.” Tita memesan ke pedagang.

*Kenapa nggak satu porsi ?? kan kita bisa sepiring berdua.*

Entah kenapa gue lebih respect dengan Tita di dunia nyata ketimbang dunia maya, dia lebih kalem dan dewasa. Untuk pertama kali sarapan dengan (gebetan) teman baru yang ajaib, gak ada jaim – jaiman malah seperti sudah mengenal lama. Diselingin ngebahas Blog baru itu, Tita banyak cerita tenang Proposal mini yang gue buat. Dari Tim dia juga sudah mensetujui, kalu liputan mereka akan menjadi materi pertama yang akan gue garap. Ahhh, gue sudah kebayang kalu Blog ini bisa jadi pusat perhatian anak muda untuk tetap berkreasi dan terus mengasah bakat mereka, karena gue yakin kalu remaja Indonesia sangatlah luar biasa.

Sialnya, pertemuan perdana harus di akhiri tepat di jam 9, karena Tita punya agenda lain. Tapi kita janji akan buat pertemuan berikutnya.

Pukul11:00, -KAMAR KOSTAN-

Sambil ngerjain tugas kuliah, gue iseng buka file yang isinya foto – foto Tita. “Yah Tuhan, gue makin suka sama nieh bocah.” Teriak gue sok tarzan yang lagi rindu pelukkan dari Jane.

Dari belakang, bebek super dekil (teman kost gue) langsung ngecengin gitu, “Cieee, yang lagi demen sama daun muda.” Goda sibebek yang punya rambut kribo.

Gue tutupin foto Tita peke bantal (bego yahh??) “Anjrit, lo kira gue om – om apa ??? Rese lo bek..” Dan akhirnya bantal tak berdosa itu gue lempar ke muka bebek dan nyeret dia keluar kamar tanpa belas kasihan.

****

Gue lirik jam didinding, ada dua cicak yang lagi sundul – sundulan. Sudah pukul 8 petang, berarti sudah setengah hari gue ngbantai tugas kuliah. Seketika pikiran gue kembali ke Tita, susah untuk ditulis rasanya gimana. “Arghhh, mau nggak mau gue harus curhat juga dah sama si bebek kribo…”

FYI : Bebek Dekil Kribo adalah sosok pria bertubuh Buto Ijo. Tak ada makanan maka dia akan sekarat, ini sangat berbahaya untuk wilayah kostan gue.

Berbekal mantel baja dan baju anti peluru (salah, ehhh), gue sengaja bawa sesajen, cuma dua burger, dan teh botol sosrot. Pasang muka secerah pelangi, gue sambangi tuh kamar bututnya yang persisi di pojok kanan. Sekali masuk bawaannyah pasti mau muntah, kamarnya tuh bau apek!!!

“Ehh.. Buset dah, iler lo dah banjir nieh.” Teriak gue waktu liat Bebek lemes di atas kasur.

Iseng – iseng gue sumpel burger, ehh…. Malah dikunyah “Dasar kebo edannn”.

Basa – basi bentar tanya tugas kuliah terus gue langsung ngadu nasib percintaan gue. Posisinya sudah kaya di dukun cing, gue duduk di lantai, sedangkan bebek asik ngelahap burger yang belum gue bayar di singgasananya…. Pengen rasanya pake jas hujan, bebek ngomong muncrat gitu, hujan lokal mendadak lebih menyakitkan ketimbang hujan interlokal.

15 menit mengadu nasib di tempat yang salah, bebek kribo bilang “Kalu lo yakin sama tuh cewek, yah lanjutkan aja. Gue rasa lo sama dia juga sudah saling nyaman.” Sebenarnyah jawaban dia standar banget, tapi gue hargai lah *prettt*.

Dari luar kost – kostan, terdengar suara penjual burger.

“Mas.. tadi burger dua belum dibayar..” niat busuk gue pun meliar.

“Maaf bang, yang pesen itu, si kriboo … Noh, dia lagi nonton tipi..” tanpa muka berdosa gue tunjuk bebek yang lagi asik ngunyah Burger terakhir.

Gue langsung ngacir ke kamar, sudah ketebak murkanya bebek tau kalu dia harus bayar sendiri burgernya…

****

Projek Blog gue bareng Tita sudah berjalan tiga pekan, dan kita kebanjiran order dari sekolah, kampus, dan beberapa komunitas remaja yang ingin mempromosiin acara mereka diblog gue. Selama ngerjain beberapa tulisan dan liputan yang dikirin Team via email entah mengapa semangat gue makin memuncak ketika melihat respon pembaca terhadap blog ini. Tapi gue sempat berencana untuk komersilin blog itu.

Ketika gue coba rundingin ke Team, tapi mereka Nggak sepakat kalu blog itu di komerselin dengan ragam alasan. Gue coba jelasin kalu waktu yang gue punya gak mungkin bisa ngerjain secara free. Tita yang mulai ngertiin posisi gue mencoba jadi penengah.

“Guys, kita tau Rasya ngerjain porsinya hanya sebatas waktu luang. Sisanya dia akan fokus ke tugas kuliah, sedangkan permintaan yang masuk makin numpuk, gue setuju kalu semua klien harus mengeluarkan biaya kalu ingin promo.” Semua tim langsung luluh seketika dan kita langsung buat plan ini itu untuk terus memajukan blog ini. “Merdeka” batin gue berkobarrrr semangat.

Rasanya senang sekali bisa ‘bekerja’ di balik layar dari sebuah Blog yang sedang Hits, karya tulis gue di bayar dengan respon yang tak kira. Gue sama Tita juga makin semangat belajar jurnalistik lebih baik lagi karena sering di undang blogger senior untuk seminar bareng. Feedback dari usaha semi Advertisting ini tentu makin nambah teman dan punya penghasilan sendiri. Kesuksesan blog ini gak akan berhasil tanpa rekan kerja yang produktif, mereka adalah satu jiwa yang berhasil mengangkat Projek iseng ini menjadi satu pekerjaan yang mengasikkan. Kerja sama dengan remaja sekolah yang selau memiliki ide segar tentu akan menambah kreatifitas gue. Dan, Thank to Tita. Yang selau setia mendampingi gue di setiap ada materi baru.

Eittttt…. Selama sibuk di Projek ini setidaknya bisa bikin gue sadar diri kalu Tita sudah punya Rio. Iyah, ternyata gue mencintai orang yang sudah memiliki status. Sebelum kenal sama Gue, Tita sudah menjalin kasih dengan Rio. Cowok yang melanjutkan pendidikkannya diluar kota. Gue cukup berjiwa besar untuk situasi seperti ini, karena cinta dan kasih sayang gue ke Tita sudah teralihkan sebagai rekan kerja di www.RandT.com !!!

-SELESAI-

6 Komentar:

  1. makin ada kemajuan nih.

  1. kamu apdetnya cepet banget van belom sempet baca semuaaaaa huuhuu

  1. jiaah ada gambar beyonce ...xxixixixi..bener2 ngefans banget nih

  1. pengalaman pribadi yah mas :)

  1. keren cerpennya van..lebih punya ciri tersendiri