Kucing Persia Milik Zegw (4)

  • Thursday, 13 May 2010
  • Posted by Ivan Rahmadiawan
  • Ngumpul di

Hhmm.. menikamati segelas white wine di sela menuntaskan sebagian tugas kantor di pojok taman rumah sungguh membuat penatku hilang sesaat. Liburan selama 5 hari bikin semua tugas tertumpuk dan mulai merintih untuk segera diselesaikan. Suara ribut Sharon juga tak tertengar oleh ku, yang ada hanya suara LOLO yang mulai tadi selalu berkicau di dalam sarang barunya. Melihat Burung Beo milik putriku tanpa pasangan di sangkarnya, aku teringat akan pesan ayah ketika bertemu di Paris. Sudah 7 tahun aku menduda, sendiri melawan ‘kenakalnya’ putriku, menghadapi semua beban keluarga kecil ini dengan semua keterbatasan yang aku miliki. Apa waktu 3 tahun kedepan itu terlalu lama untuk mengakhiri kesendirian ku ini ?? hmm…. aku hanya tak ingin putriku merasakan perbedaan karena status baru ayahnya.

Dari arah ruang tengah suara Sharon mulau berisik memanggil ku…

Sharon, tidak perlu berteriak keras untuk memanggil Ayah !!” aku menegurnya.

“Maaf Ayah, tapi aku ingin membeli seekor kucing Persia, seperti Zegw.” Jawabnya antusias.

Dengan mimik serius aku tak mengizinkan dia memelihara kucing, tapi yang terjadi rengekannya makin menjadi dan saling beradu dengan suara kicauan si LOLO, berapa kali aku menjelaskan kalu ia masih punya Burung Beo dan sepasang kura – kura yang sudah lama tak terurus, tapi tetap saja dia mau kucing Persia.

Sharon yang keras kepala dan terus menjelaskan betapa menyengkan memelihara kucing, mulai membuat penetku makin menjadi, emosi yang sudah terbuang di kerjaan dan masalah yang lain, sekarang harus kembali mengurusin keinginan putriku sendiri yang sangat tak mengerti keadaanku. Terkadang anak kecil bagaikan monster kejam yang dapat membunuhku dengan hitungan menit.

Sharon, apa kamu tak ingin melihat LOLO di sangkar barunya?? Ayah baru saja membelikannya..” rayuku ke dia.

Aku ajak dia ke taman belakang, wajah kesalnya pun berubah seketika. Tampak serius Ia memperhatikan sarang baru dan tempat makan baru si LOLO, mungkin saja Sharon malas merawat karena sangkar yang lama sangatlah kucel dengan warna yang memudar.

Wehhh.. aku ingat sekali sewaktu Beo itu hadir dirumah ini, aku dipaksa untuk menjelajahi petshop dekat kantor untuk mencari burung Beo berwarna biru yang pandai bercit cit cuit, walau akhirnya Beo malang itu tak terawat di tangan Sharon. Sangkar berwarna senada dengan tempat makan barunya, membuat LOLO tampil lebih bersih dan semakin bersemangt untuk berkicau.

Selama aku bersiap – siap untuk mengajak Sharon makan di luar, terlihat dia mulai sibuk mendekati sobat lamanya si kura – kuara pemalas dan si Beo yang terus menyapanya. Dengan giat ia memberikan selembar sawi dan mengajaknya untuk bercerita, ‘Aku yakin ia akan lupa dengan kucing Persia itu’ sahutku dalam hati. Dunia anak tak pernah lepas dengan dunia khayal, mereka menganggap hewan peliharaan layaknya kawan bermain.

Ketika melihatku rapi dengan kemeja lengan pendek dan jeans hitamku, Sharon mulai berintrogasi layaknya reporter tv.

“Ayah mau kencan??” tanyanya lugu.

“Tentu saja, Ayah pria dewasa, apa ada yang salah??” jawabku sambil merapikan kemeja yang terlipat di bagian bawahnya.

Sharon hening sejenak lalu bertanya dan mendekatiku. “Apa saat Pria Dewasa berkencan anak kecil boleh ikut?”

Wajah lugunya membuatku tak tega berbohong, segera ku jawab “Ayah hanya bercanda sayang, ayo kita makan diluar !!!” lalu kusuruh dia bersiap.

Di perjalanan kami berdebat, aku ingin makan malam di kedai sushi, tapi Sharon ingin makan fastfood. Padahal aku sendiri sengaja membawa notebook karena ingin mengerjakan beberapa tugas kantor di kedai favorit ku.

Okey, tak ingin memperpanjang cerita, aku pun mengalah. Kami segera meluncur ke salah satu mall yang terkenal akan hidangan fastfoodnya. Aku pun mengantri yang sudah sharon request, kedai ini sangat ramai saat weekend sampai butuh beberapa saat untuk sekedar order.

15 menit aku mengatri dan berakhir dengan membawa satu paket pesanan Sharon di tambah satu porsi extra kentang goreng milikku. Sesampai dimeja, Sharon memberikan brosur kedai sushi yang ada di lantai 8. Aku hanya bisa meneguk liur melihat deretan shusi yang menggoda birahi laparku. Sebagai gantinya aku hanya mengemil kentang goreng dan menatap pilu notebook ku yang sia – sia dibawa.

Beberapa menit kemudian terdengar Sharon memanggil salah satu pelayan fastfood dan menyuruh pelayan itu membungkus semua makanannya.

“Hey, kita baru saja sampai, kenapa harus di bawa pulang??”

“Ayah, ayo kita ke kedai sushi favorit mu. Aku tak mau melihat mu begadang malam ini.”

Hahaha… demi ayahnya Shron pun rela membungkus makanannya untuk di bawa ke kedai sushi. Dan hebatnya tanpa sepengetahuan ku ia pergi ke bagian Informasi untuk mencari brosur Restoran shusi yang ada di mall ini. Wow, dia tak melupakan selera ayahnya. Tak pikir lama, kami pun langsung masuk lift dan meluncur kelantai delapan.

Disambut pramusaji berkimono, aku segera memesan meja di pojok kiri. Setelah memesan menu sushi andalanku, aku mencoba mengerjakan sebagian tugas di notebook. Sambil menyuruh Sharon untuk segera menghabiskan makanannya. Tapi ia malah menjawab,

“Makanan Ayah belum datang, jadi ini nggak adil.”

Kesetiakawannya bikin aku tersipu, ia banyak mengalah malam ini. Padahal tempat sushi ini lebih banyak diisi para orang dewasa, tak ada arena bermain layaknya tempat fastfood sebelumnya, musik yang terdengar pun hanya musik jazz tapi dia berusaha menikmatinya dengan tidak menunjukkan rasa bosan.

Hidangan pembuka sudah tersusun rapi meja, notebook pun aku singkirkan dan mulai bersantap malam bersama putri kecilku dengan hidangan beda Negara…

Menunggu Sharon membeli buku Astronomi yang sudah lama ia incar, aku selingi mengedit beberapa ketikkan dokumen yang aku tulis. Malam ini kebahagianku berlipat ganda, Quality time tercipta tanpa rencana, aku dan Sharon sama – sama menemukan apa yang kita mau.

^^^

“Selamat pagi Ayah…” Sharon mengecup dahiku dan menarik selimutku.

Ku lirik jam di samping tempat tidur, baru jam tujuh pagi… Suara LOLO yang bising dan Sharon yang mulai menggangu tidurku, membuat pagi ini tak begitu menyenangkan. Rasa lelah semalam membuatku sangat malas bangun pagi. Dengan terbata – bata aku bertanya ke Sharon,

“Kenapa sayang ?? Ayah tak ingin bangun sepagi ini..”

Sharon mendekati wajahku sambil berkata “Ayahhh… aku ingin ikut ke kantor, aku tau di dekat situ ada petshop yang menjual kucing persia

Ohh God, dia muali lagi membahas ‘Kucing Persia Milik Zegw’ itu… Segera kucari selimut lalu kututup wajahku. Di dalam selimut tebal itu aku ingin sekali pingsan sesaat dan lupa akan kejadian ini…

P.S : Terimaksih telah menyempatkan waktu luangmu untuk membaca cerita ini… mau di lanjutin lagi nggak cerita tentang Sharon ?? ayo Request !!! *berasa-di-Radio* hihihi

13 Komentar:

  1. Duh, lama amat mbak gak kemari :(( sudah banyak ketinggalan cerpen2nya :((

  1. aduh nanggung, jadi beli nggak tuh kucingnya ?? apa ayahnya juga mau berkorban buat sharon ? lanjut2

  1. ceritanya baguuusss... langsung dah kirim ke penerbit terus dibuatin novel deh ;)

  1. Ya tentu dilanjut dong Van, uda trlanjur baca nih

  1. wah, hebat nih cerpennya. makin keren

  1. lanjut lagi cerpennyaaaaaa!!! :))

  1. #Anazia, yah begitu lah keadaannya.

    #Dimas, jawabannya masih diproses tuh...

    @Dias,wah, mana laku tulisanku di penerbit.

    @Mbk Fanny, Makasih mabk. Itu hinaan yah?? hahah

    @Miwwa, sabarnyah..

    @Tukang Colong, tentu saja ini cerpen om. saya masih perjaka, belum punya anak. hoho

  1. Cerpennya emang bener2 keren...
    Biar makin seru... dilanjut dong ceritanya.

  1. ga komen soal postingan....
    aku mau balas komen kamu yg di blog aku, laaaaammaaa bgt ga sapaan kita, van... apalagi di blog. sejak hapus akun twitter, aku tambah jarang deh ngobrol sama amuwh... hihihi
    apa kabar??
    aku mau bikin akun twitter pas bulan puasa, Insyaallah... semoga tmn2 ga lupa sama aku... :D
    semangat ngeblog lagi, van! yeaahh!! \m/

  1. met siang. bayangin ivan jadi tokoh ayah di cerpen ini.

  1. ya di penerbit mah gak laku. tapi kalau udah ada penerbit yang kepaksa mau, langsung deh laku di pasaran.

    aminin doonngg :p

  1. lanjutkan cerita ttg kucingnya aja...

    :D