Kucing Persia Milik Zegw (4)
- Ngumpul di Cerpen iseng
Hhmm.. menikamati segelas white wine di sela menuntaskan sebagian tugas kantor di pojok taman rumah sungguh membuat penatku hilang sesaat. Liburan selama 5 hari bikin semua tugas tertumpuk dan mulai merintih untuk segera diselesaikan. Suara ribut
Dari arah ruang tengah suara Sharon mulau berisik memanggil ku…
“
“Maaf Ayah, tapi aku ingin membeli seekor kucing
Dengan mimik serius aku tak mengizinkan dia memelihara kucing, tapi yang terjadi rengekannya makin menjadi dan saling beradu dengan suara kicauan si LOLO, berapa kali aku menjelaskan kalu ia masih punya Burung Beo dan sepasang kura – kura yang sudah lama tak terurus, tapi tetap saja dia mau kucing Persia.
“
Aku ajak dia ke taman belakang, wajah kesalnya pun berubah seketika. Tampak serius Ia memperhatikan sarang baru dan tempat makan baru si LOLO, mungkin saja
Wehhh.. aku ingat sekali sewaktu Beo itu hadir dirumah ini, aku dipaksa untuk menjelajahi petshop dekat kantor untuk mencari burung Beo berwarna biru yang pandai bercit cit cuit, walau akhirnya Beo
Selama aku bersiap – siap untuk mengajak
Ketika melihatku rapi dengan kemeja lengan pendek dan jeans hitamku,
“Ayah mau kencan??” tanyanya lugu.
“Tentu saja, Ayah pria dewasa, apa ada yang salah??” jawabku sambil merapikan kemeja yang terlipat di bagian bawahnya.
Wajah lugunya membuatku tak tega berbohong, segera ku jawab “Ayah hanya bercanda sayang, ayo kita makan diluar !!!” lalu kusuruh dia bersiap.
Di perjalanan kami berdebat, aku ingin makan malam di kedai sushi, tapi
Okey, tak ingin memperpanjang cerita, aku pun mengalah. Kami segera meluncur ke salah satu mall yang terkenal akan hidangan fastfoodnya. Aku pun mengantri yang sudah
15 menit aku mengatri dan berakhir dengan membawa satu paket pesanan
Beberapa menit kemudian terdengar
“Hey, kita baru saja sampai, kenapa harus di bawa pulang??”
“Ayah, ayo kita ke kedai sushi favorit mu. Aku tak mau melihat mu begadang malam ini.”
Hahaha… demi ayahnya Shron pun rela membungkus makanannya untuk di bawa ke kedai sushi. Dan hebatnya tanpa sepengetahuan ku ia pergi ke bagian Informasi untuk mencari brosur Restoran shusi yang ada di mall ini. Wow, dia tak melupakan selera ayahnya. Tak pikir lama, kami pun langsung masuk lift dan meluncur kelantai delapan.
Disambut pramusaji berkimono, aku segera memesan meja di pojok kiri. Setelah memesan menu sushi andalanku, aku mencoba mengerjakan sebagian tugas di notebook. Sambil menyuruh
“Makanan Ayah belum datang, jadi ini nggak adil.”
Kesetiakawannya bikin aku tersipu, ia banyak mengalah malam ini. Padahal tempat sushi ini lebih banyak diisi para orang dewasa, tak ada arena bermain layaknya tempat fastfood sebelumnya, musik yang terdengar pun hanya musik jazz tapi dia berusaha menikmatinya dengan tidak menunjukkan rasa bosan.
Hidangan pembuka sudah tersusun rapi meja, notebook pun aku singkirkan dan mulai bersantap malam bersama putri kecilku dengan hidangan beda Negara…
Menunggu Sharon membeli buku Astronomi yang sudah lama ia incar, aku selingi mengedit beberapa ketikkan dokumen yang aku tulis. Malam ini kebahagianku berlipat ganda, Quality time tercipta tanpa rencana, aku dan
^^^
“Selamat pagi Ayah…”
Ku lirik jam di samping tempat tidur, baru jam tujuh pagi… Suara LOLO yang bising dan
“Kenapa sayang ?? Ayah tak ingin bangun sepagi ini..”
Ohh God, dia muali lagi membahas ‘Kucing Persia Milik Zegw’ itu… Segera kucari selimut lalu kututup wajahku. Di dalam selimut tebal itu aku ingin sekali pingsan sesaat dan lupa akan kejadian ini…
P.S : Terimaksih telah menyempatkan waktu luangmu untuk membaca cerita ini… mau di lanjutin lagi nggak cerita tentang
13 May 2010 at 10:30
Duh, lama amat mbak gak kemari :(( sudah banyak ketinggalan cerpen2nya :((